Studi Kemanusiaan dan Pembangunan Gelar Webinar tentang Otonomi Khusus - Berita Papua

Breaking

Jumat, 02 Oktober 2020

Studi Kemanusiaan dan Pembangunan Gelar Webinar tentang Otonomi Khusus




Hadir sebagai narasumber Adriana Elisabeth, Peneliti Senior LIPI, I Nyoman Sudira, Pengamat Papua UNPAR Bandung, dan Bayu Widiyanto, Staf Ahli Anggota Dewan Komisi V DPR RI. Diskusi ini juga dihadiri Efriza, Direktur Eksekutif PSKP, sebagai pemantik diskusi.

Efriza menyampaikan mengenai apa itu Otonomi Khusus Papua sebagaimana yang tertera pada Perpu No1 tahun 2008 tentang Perubahan Atas UU No21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.

Menurut Efriza, otonomi khusus (Otsus) di Papua merupakan titik temu, jalan tengah untuk menguatkan integrasi di Papua.

Otsus di Papua akan berakhir di tahun 2022 dan direncanakan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, untuk diperpanjang 20 tahun kedepan.

Dengan adanya otsus, Papua memiliki keistimewaan sendiri terkait alokasi dana dari pemerintah pusat, dimana dana untuk pembangunan daerahnya lebih besar dan lebih dimudahkan dari segi akses kebijakan.

Namun, dengan adanya konflik-konflik di Papua yang diselesaikan dengan militerisasi menyebabkan Papua menjadi sorotan di dunia internasional.

Otsus Papua dianggap kurang memberikan rasa kepuasan bagi masyarakat Papua sendiri karena selama hampir 20 tahun otsus berjalan, masyarakat Papua merasa tidak terpuaskan justru menimbulkan protes dan kritik terhadap pemerintah daerah dalam mengolah dana otsus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar