Mewaspadai Adanya Politisasi Agama Pada PILKADA Papua Barat - Berita Papua

Breaking

Kamis, 22 Oktober 2020

Mewaspadai Adanya Politisasi Agama Pada PILKADA Papua Barat



Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Barat berkomitmen mengawal pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Serta berkomitmen memerangi politik identitas dan hoax. Semua tertuang dalam serasehan bertajuk “Merawat Kerukunan Menuju Demokrasi yang Sehat dan Berkualitas,” yang diselenggarakan di Manokwari.

Money politics, menguatnya politik identitas, sebaran informasi bohong dan fitnah alias hoax, ujaran kebencian, hingga black campaign atau kampanye hitam. Dan sering ditemui sentimen kuat yang dibungkus dalam praktik politik identitas (politisasi agama). Ditambah massifnya hoax dan adu domba. Hal tersebut harusnya jadi perhatian serius semua kalangan.

Agama dan identitas jadi isu sensitif dewasa ini. Karena melekat pada individu serta menjadi faktor penting dalam mendorong serta memotivasi seseorang. Begitu digunakan saat kontestasi politik, maka akan memengaruhi preferensi pemilih. Alih-alih mendorong terciptanya demokrasi berkualitas, politisasi agama justru memperburuk eksistensi damai.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Ahmad Nasrau menilai potensi konflik dalam pilkada memang akan selalu ada. Pasalnya, masyarakat Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Atas dasar itu, Ahmad Nasrau menilai semua pihak harus bisa mencegah potensi konflik akibat pilkada. Salah satunya adalah tidak memainkan isu agama dalam pilkada.

Menurutnya, politik identitas seperti politisasi agama hanya melahirkan konflik dan perpecahan. Pilkada yang sehat adalah yang bebas dari isu SARA dan mengedepankan program pembangunan. Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menegaskan keberadaan agama sangat penting untuk membangun kedamaian dan kerukunan di masyarakat. Karena itu gubernur berharap peran aktif tokoh agama dan umat beragama untuk bantu mewujudkan pilkada serentak yang sehat, aman dan berkualitas di Papua Barat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar