Kampung Kriku Kabupaten Keerom Panen Padi Perdana - Berita Papua

Breaking

Senin, 20 Juli 2020

Kampung Kriku Kabupaten Keerom Panen Padi Perdana

Wakil Bupati Keerom, Piter Gusbager S.Hut, MUP, nampak terharu dan bangga saat menghadiri dan mengikuti panen perdana padi masyarakat adat Keerom di kampung Kriku, Distrik Arso Timur, pada Jumat (17/07).

Dibawah bimbingan Primer Koperasi Pelangi Papua akhirnya masyarakat adat Kriku terutama dari Adat Bewangkir mampu mewujudkan kampungnya memiliki sawah dan akhirnya berujung pada panen perdana padi di kampung tersebut tentu dengan jalan yang dihadapi berbagai rintangan.

Dalam Kesempatannya Wakil Bupati Keerom, Piter Gusbager S.Hut, MUP mengatakan, setelah dilakukan Panen Padi Perdana tersebut, strategi pembangunan pertanian di Keerom kedepan mengarah kepada terciptanya swasembada beras di distrik-distrik di Kabupaten Keerom.

‘’Kita hari ini melihat peristiwa sejarah untuk masyarakat adat Keerom di wilayah Tabi, karena baru kali di wilayah adat keerom melakukan panen padi. Ini adalah karya baik untuk negeri ini, untuk tanah Papua. Dan padi yang ditanam di Kriko ini bukan hanya untuk orang Keerom saja tetapi semua orang yang hidup di tanah Papua,’’ ujar Piter disela Panen perdana berlangsung.

Seluruh tanah keerom akan menciptakan lumbung pangan bagi provinsi Papua bahkan juga wilayah termasuk Negara tetangga PNG,’’Lanjut Orang nomor dua di Keerom itu. Ia juga mengakui bahwa apa yang dilakukan masyarakat adalah merupakan cambuk bagi Pemkab Keerom.

‘’Apa yang dilakukan masyarakat adat hari ini adalah menjadi otokrotik bagi pemerintah, bahwa inisiatif masyarakat ini harus kita dukung dan kita wujudkan apa yang menjadi mimpi masyarakat ini agar menjadi nyata,’’ ujarnya.

Selaku Wabup Keerom, dirinya memberikan dukungan penuh kepada masyarakat adat Kriku yang tergabung sebagai petani dalam kelompok tani Karya Makmur untuk terus menanam padi dan menuju swasembada beras di Kriku.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Karya Makmur Kampung Kriku, Martinus Bewangkir mengemukakan bahwa sebanyak 60 KK masyarakat adat Bewangkir terjun dan ikut bercocoktanam padi di 25 hektare sawah yang berhasil ditanam.

"Kami senang karena selama ini memang belum pernah menanam padi, tapi kami mau bertani dan mencoba tanam padi, saat ini 500 hektare yang siap dicetak sawah, yang kami kerjakan ada 25 hektare. Panen ini hasilnya bisa 15-16 ton perkiraan, kami senang dan kedepan kami siap terus bertani ,’’tegasnya.

Sedangkan Ketua Primer Koperasi Pelangi Papua, Sudiono, mengemukakan bahwa sawah di kriku merupakan bagian dari sawah yang dicita-citakan untuk dicetak seluas 1000 hektare di Kabupaten Keerom. Setelah sebelumnya di Skanto, kini di kampung masyarakat adat kriku.

"Kita berencana buat 1000 H tahun 2017, bersama Bupati Watae kami harap apa yang telah kami rancang dengan yayasan ketahanan pangan nusantara, dengan biaya yang dikeluarkan yayasan seluruhnya, tanpa bantuan pemerintah. Kami mohon pemerintah menyambut ini, untuk wujudkan kriku sebagai lumbung padi di Papua," ungkapnya.

Karena menurutnya, Pelangi Papua hanya mendukung dan membina, hasil punya masyarakat yang dibeli, bahkan dirinya mengakui telah ada MoU dengan Bulog, Kemendes dan PDT, dan kini telah kantongi izin dari 3 kementerian untuk pengembangan kawasan perbatasan senagai lumbung tani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar