Antisipasi Kekeringan Tahun Ini, Kementerian PUPR Pastikan Kinerja Tampungan Air - Berita Papua

Breaking

Rabu, 27 Mei 2020

Antisipasi Kekeringan Tahun Ini, Kementerian PUPR Pastikan Kinerja Tampungan Air

Antisipasi Kekeringan Tahun Ini, Kementerian PUPR Pastikan Kinerja Tampungan Air

Sebagai upaya mengantisipasi dampak kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan pada sumber air untuk pertanian dan air baku, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengoptimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok hasil pertanian dan air bersih terlebih disaat merebaknya pandemi COVID – 19 di mana pangan dan air sangat diperlukan masyarakat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan instruksi Presiden Joko Widodo, bahwa pemerintah harus menjamin beberapa hal dalam masa pandemi COVID 19 untuk kebutuhan air yaitu pangan, kesehatan, dan pelayanan dasar. "Untuk itu Kementerian PUPR berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi menjamin ketersediaan air saat musim kemarau tiba,” kata Basuki di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Berdasarkan hasil pantauan lapangan, tercatat total jumlah waduk operasional sebanyak 241 waduk yang meliputi 16 waduk utama dengan volume ketersediaan air sebesar 4.721 miliar milimeter kubik dengan areal irigasi yang tepat dapat dilayani sebesar 512.515 Ha (96,57 persen) dari total 530.738 hektare. Dari 16 bendungan/waduk utama, 10 waduk memiliki tinggi muka air normal meliputi: Jatiluhur, Cirata, Saguling, Batutegi, Sutami, Wonorejo, Bili-Bili, Kalola, Way Rarem, dan Ponre-Ponre. Sementara 6 waduk memiliki tinggi muka air di bawah normal meliputi: Kedungombo, Wonogiri, Wadas Lintang, Cacaban, Selorejo, dan Batu Bulan.

Selain waduk, Kementerian PUPR juga memantau ketersediaan air dari 4.227 embung dan 344 situ dengan volume tampungan total sebesar 338,8 meter kubik. Disamping itu disiapkan juga 7.914 sumur bor dengan memanfaatkan jaringan irigasi air tanah dan air baku seluas 118.652 hektare dan air tanah untuk air baku sebesar 2.386 milimeter kubik per detik, 4.098 sumur bor berfungsi normal, sisanya 3.816 sumur bor mengalami gangguan operasional.

Dari 4.098 sumur bor yang berfungsi normal tersebut tersebar di 7 Provinsi yakni Provinsi Sumatera 488 Sumur, Provinsi Kalimantan 46 Sumur, Provinsi Sulawesi 701 Sumur, Provinsi Jawa 1.514 Sumur, Provinsi Bali – Nusa Tenggara 1.190 Sumur, Provinsi Maluku 2 Sumur, dan Provinsi Papua 148 Sumur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar