Bukan Tahanan Politik, ke 7 Tahanan Itu Adalah Otak Kerusuhan Papua - Berita Papua

Breaking

Jumat, 12 Juni 2020

Bukan Tahanan Politik, ke 7 Tahanan Itu Adalah Otak Kerusuhan Papua

Bukan Tahanan Politik, ke 7 Tahanan Itu Adalah Otak Kerusuhan Papua

7 tahanan Papua di Polda Kalimantan Timur (Kaltim) adalah otak dari kerusuhan saat aksi demonstrasi di Papua dan Papua Barat pada tahun 2019 lalu. Dan bukan tahanan Politik.

Mereka adalah Buktar Tabuni, Agus Kossay, Fery Kombo, Alexander Gobay, Steven Itlay, Hengki Hilapok, dan Irwanus Uropmabin.

Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua Ali Albert Kabiay mengatakan, 7 tahanan tersebut merupakan otak dari kerusuhan, saat berlangsung aksi demo di Papua dan Papua Barat tahun lalu.

“Mereka yang mengakibatkan timbulnya kerusuhan dan merupakan murni kriminalitas. Mari bersama-sama kita menyerahkan proses hukumnya kepada pemerintah sesuai dengan aturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya, Jumat 5 Juni 2020.

“Yang salah tetap salah dan yang benar tetap benar,” lanjutnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tak melihat kasus rasisme yang terjadi di Amerika serikat dan dijadikan pembanding dengan kondisi di Indonesia.

“Tidak bisa begitu karena sudah barang tentu protap petugas keamanan di Amerika Serikat dan Indonesia berbeda. Hal itu dibuktikan dengan setiap permasalahan di Indonesia, petugas keamanan masih mengedepankan penyelesaian dengan cara kekeluargaan dan juga gotong royong. oleh sebab itu, mari kita tanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kedalam kehidupan kita,” katanya.

Ali pun menyarankan agar masyarakat tak terprovokasi dengan pemberitaan terkait kasus ini. Ia malah mengharapkan agar tetap tenang dan fokus membantu pemerintah dalam memerangi pandemi corona (covid-19) di Papua.

Ia juga menghimbau kepada anak-anak muda Papua untuk tetap tinggal di rumah, belajar dari rumah, ikuti ajuran pemerintah dalam memerangi covid-19.

“Jangan mudah dipengaruhi oleh segelintir kelompok-kelompok ilegal yang selalu mengganggu stabilitas keamanan seperti, KNPB, ULMWP, dan kelompok sejenis lainnya,” katanya.

Ali juga meminta kepada tokoh masyarakat dan agama Papua untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta persahabatan berlandaskan cinta kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar