Untuk Kesekian Kalinya KKB Papua Sebarkan HOAX - Berita Papua

Breaking

Jumat, 29 Mei 2020

Untuk Kesekian Kalinya KKB Papua Sebarkan HOAX

Untuk Kesekian Kalinya KKB Papua Sebarkan HOAX

Polda Papua membantah kabar soal adanya penyerangan dan perampasan amunisi serta pendudukan 4 Pos Darurat milik TNI/Polri di Kabupaten Nduga. Kabar tersebut beredar di media sosial.

Kabid Humad Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, berita tersebut adalah suatu propaganda yang sengaja di buat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata KKB untuk membuat kepanikan dan berita bohong agar mereka ditakuti oleh warga.

"Tidak benar. Informasi yang beredar di media sosial maupun media online bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki 4 pos darurat TNI/Polri oleh di Kabupaten Nduga. Itu adalah hoax," ujar Kabid Humad Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan di Jayapura, Kamis (28/5/2020).

Informasi soal adanya penyerangan dan perampasan amunisi serta pendudukan 4 Pos Darurat milik TNI/Polri di Kabupaten Nduga disampaikan oleh jubir Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom.

Dalam pernyataannya, Sebby menyebut pihaknya telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga pada 18-25 Mei 2020. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) juga mengklaim telah merampas amunisi serta alat komunikasi lainnya milik TNI/Polri. Selain itu, mereka telah menduduki 4 pos darurat TNI/Polri.

Sebby Sambom disebut menyatakan pasukan TPNPB berhasil menduduki pos darurat yang telah ditinggalkan TNI-Polri kemudian merampas perlengkapan militer yang tertinggal. Di antaranya 60 magasin peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera, 6 buah handy talkie (HT), 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah rompi antipeluru, sepatu, baju-celana, terpal, dan peralatan lainnya yang belum dirinci.

"Semua penyataan itu tidak benar itu hanya propaganda atau hoax," tegas Kamal.

Kamal juga mengatakan KKB pimpinan Egianus Kogoya itu terus melakukan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua, khususnya di Kabupaten Nduga. Ini yang memicu sejumlah kejadian belakangan ini, yakni penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Kampung Ndeotadi, Polres Paniai.

Kemudian penembakan terhadap warga non-karyawan PT Freeport di Mile 61 Area Freeport Kabupaten Mimika pada Kamis (21/5), dan kejadian penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya sehari setelahnya. Dalam peristiwa terakhir, satu petugas medis penanganan COVID-19 gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai serta satu tenaga medis selamat dan masih menjalani perawatan intensif di RSUD Nabire.

"Kami akan terus mengejar para pelaku, untuk melakukan penegakan hukum kepada kelompok tersebut," tutur Kamal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar