Jumlah Pengungsi Akibat Konflik di Papua Terus Bertambah - Berita Papua

Breaking

Sabtu, 14 Maret 2020

Jumlah Pengungsi Akibat Konflik di Papua Terus Bertambah

Jumlah Pengungsi Akibat Konflik di Papua Terus Bertambah

Konflik senjata yang terjadi di beberapa wilayah di Papua menyebabkan puluhan ribu masyarakat mengungsi. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)Papua mendesak agar negara ikut menangani pengungsi di wilayah Nduga, Intan Jaya, dan Tembagapura.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua mencatat hampir 40 ribu masyarakat sipil di Nduga, Intan Jaya, dan Tembagapura mengungsi sejak adanya konflik antara TNI-Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 2018-2020.

Direktur LBH Papua, Emanuel Gobay menyebut konflik tersebut telah melahirkan banyak persoalan hukum dan hak asasi manusia (HAM). Salah satunya adalah melonjaknya jumlah masyarakat sipil yang menjadi pengungsi akibat konflik antara pasukan keamanan Indonesia dengan kelompok TPNPB.

"Masih terjadi dan kami akan pastikan ke kawan-kawan di Timika. Angka itu bisa saja bertambah karena jumlah pengungsi di Intan Jaya, dan Tembagapura sedang terjadi. Artinya mereka sedang mengungsi," katanya saat dihubungi VOA, Jumat (13/3).

Emanuel menyatakan para pengungsi dari konflik tersebut tidak ditangani dengan baik oleh institusi negara yang bertugas untuk menangani masalah pengungsian. Padahal pada 2018, pemerintah telah memberlakukan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.

"Konflik yang terjadi di sini adalah antara kelompok yang menggunakan senjata api. Kalau kita lihat dalam dasar menimbang perumusan Undang-undang No 1 Tahun 2018 jelas menyebutkan tentang fakta Indonesia telah meratifikasi Konvensi Jenewa dan Palang Merah Indonesia (PMI) diharapkan bisa bertugas di waktu damai mau pun masa konflik bersenjata," jelasnya.

Pada awal Maret 2020 sebanyak 1.582 masyarakat sipil di Tembagapura telah mengungsi ke Timika karena konflik senjata. Warga yang mengungsi ke Timika berasal dari beberapa kampung di Tembagapura yakni Longsoran, Batu Besar, Kimbeli dan Banti. Warga yang mengungsi dari Tembagapura ke Timika tersebut karena masyarakat takut atas aksi teror yang dilakukan oleh pasukan sayap militer TPNPB. Kelompok tersebut melakukan pemerasan dan menodongkan senjata api kepada warga.

Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan saat ini kondisi keamanan di Tembagapura aman dan terkendali. Satgas gabungan TNI-Polri juga masih bersiaga di Tembagapura hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar