Nyatanya Rakyat Papua Tak Inginkan Referendum - Berita Papua

Breaking

Jumat, 31 Januari 2020

Nyatanya Rakyat Papua Tak Inginkan Referendum

Nyatanya Rakyat Papua Tak Inginkan Referendum

Kelompok separatis the United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengklaim telah menyerahkan petisi yang sudah ditandatangani 1,8 juta orang untuk menuntut referendum kemerdekaan Papua Barat kepada Ketua Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Michelle Bachelet.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi saya dan rakyat saya. Saya telah menyerahkan apa yang saya anggap sebagai tulang rangka rakyat Papua Barat, karena telah banyak orang yang mati terbunuh," kata Pemimpin ULMWP, Benny Wenda, di Genewa, Swiss.

Benny mengatakan bahwa di bawah pemerintahan Indonesia, warga Papua tak memiliki kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berkumpul. Dia menganggap satu-satunya cara untuk mendapatkan kebebasan itu adalah melalui petisi ini yang ditandatangani oleh hampir tiga perempat orang dari total 2,5 juta rakyat Papua.

"(Petisi) ini beratnya 40 kilogram, seperti buku terbesar di dunia," kata Benny.

Pernyataan Benny Wenda itu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Faktanya penduduk Papua tak pernah menandatangani petisi seperti yang Benny Wenda klaim sebagai acuan bahwa rakyat Papua menginginkan kemerdekaan Papua.

Benny juga mengklaim setidaknya 22 ribu rakyat Papua terlantar. Sementara itu, juru bicara komando militer di Provinsi Papua, Mohammad Aidi, membantah tuduhan Benny yang dianggap tidak berdasar.

"Dia (Benny) tidak dapat menunjukkan bukti dari apa yang telah ia tuduhkan terhadap pemerintah Indonesia dan militer. Justru, Gerakan Pembebasan Papua (OPM) lah yang telah membunuh rakyat-rakyat sipil tidak bersalah," ucap Aidi.

Kabupaten Nduga sempat memanas terutama setelah belasan pekerja jalan Trans Papua dari PT Istaka Karya tewas dalam penembakan massal yang diklaim oleh sayap militer OPM, kelompok kriminal bersenjata (KKB). Seorang personel TNI juga tewas dalam penembakan itu.

Intinya adalah, jangan terhasut oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengatakan bahwa Papua butuh referendum. Faktanya, rakyat Papua tak pernah menginginkan reverendum. OPM lah yang inginkan referendum dengan mengatasnamakan rakyat Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar