Kabupaten Jayapura resmikan area pembibitan sagu - Berita Papua

Breaking

Rabu, 22 Januari 2020

Kabupaten Jayapura resmikan area pembibitan sagu

Kabupaten Jayapura resmikan area pembibitan sagu

Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura telah meresmikan tempat atau spot  pembibitan Sagu di bukit Phaneauw, tepatnya di  areal perkantoran Bupati Jayapura. Sebanyak 50 pohon anakan sagu yang dari 5 jenis meliputi Bhara, Osokhulu,Rondo,Yebha, dan Ruruna dikembangkan di kawasan tersebut.

“Dari tempat ini, ketika sagu sudah bertumbuh dengan baik maka bibit unggulnya dapat di tanam ditempat lain lagi,” ujar Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timoteus Demetouw usai meresmikan area sagu itu, Rabu (15/1/2020).

Menurut Timoteus, area pembibitan sagu yang diresmikan itu akan menjadi tempat pembudidayaan sagu yang dapat disebarluaskan ke tempat-tempat lain di Kabupaten Jayapura. “Sebelumnya di tempat yang sama sudah ada 10 rumpun pohon sagu yang erada ditempat tersebut dengan 10 induk pohon sagu, dengan luas lahan 150  kali  40 meter persegi,” kata Timoteus menambahkan.

Menurut dia, luas hutan sagu di dunia mencapai 5 juta hektar,  4 juta hektarnya ada di Indonesia dan Papua salah satu Daerah yang memiliki hutan sagu yang terluas dengan puluhan jenis.

“Sayagnya zaman membuat generasi saat ini mulai melupakan makanan pkok mereka, oleh sebab itu, penanaman sagu dari sini harus terus di kembangkan ke seluruh wilayah kabupaten Jayapura,” kata Timoteus menjelaskan.

Ia berharap Dinas dan lembaga terkait senantiasa menjalankan program perlindungan hutan sagu, dan mensosilisasikan kepada seluruh masyarakat untuk benar-benar mencintai makanan pokok mereka yaitu sagu.

“Kadang pemerintah juga sangat dilema dalam menentukan arah kebijakan yang memproteksi hak-hak masyarakat,”katanya.

Direktur WWF Program Papua, Benja Viktor Mambai, mengatakan aksi nyata pembibitan sagu yang dilakukan saat ini akan memiliki dampak yang besar apabilah komitmennya benar-benar dilaksanakan.

“ Banjir bandang maret lalu adalah salah satu dampak yang luar biasa, apabila kita tidak berkomitemn menjaga alam dengan keseimbangannya,” kata Mambay. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar