OPM Mengancam Masyarakat yang menolak Bergabung - Berita Papua

Breaking

Rabu, 18 Desember 2019

OPM Mengancam Masyarakat yang menolak Bergabung

Sasaran Kelompok Gerakan separatis Papua

Hingga saat ini, Internasionalisasi isu kolonialisme di tanah Papua masih terus dilakukan oleh para aktivis dan pendukung kemerdekaan West Papua seperti United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda maupun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dipimpin Agus Kossay, dengan mengedepankan isu ketimpangan ekonomi, sosial dan politik di Papua.

Mereka selalu berupaya untuk meyakinkan dunia internasional bahwa telah terjadi kesengsaraan yang menimpa orang asli Papua dan mengarahkan isu adanya kolonialisme modern yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Mereka selalu mengedepankan isu kolonialisme di Papua, isu aneksasi kekuasaan Indonesia yang dilakukan oleh Soekarno melalui Tri Komando Rakyat (Trikora), isu politik adu domba orang-orang asli Papua, maupun isu penjajahan melalui politik asimilisasi (Indonesianisasi) dengan menjadikan bangsa Papua sebagai jajahan Indonesia.

Namun faktanya, masih adanya kelompok separatis bersenjata di Papua, seperti salah satunya peristiwa di Nduga, penyanderaan warga di Timika, kontak senjata yang mengakibatkan tewasnya aparat keamanan di Papua, aksi kerusuhan di Wamena hingga eksistensi mereka di media sosial yang berupaya menginternasionalisasi isu Papua, merupakan bukti serius akar permasalahan di Papua ada pada kelompok-kelompok separatis yang pada dasarnya ingin membuat situasi di Papua tidak kondusif.

Kelompok separatis ini menginginkan kemerdekaan melalui sebuah gerakan memisahkan diri, terpisah dari kesatuan, atau entitas negara berdaulat, dengan dilandasi semangat nasionalisme, keagamaan maupun kelompok dari mana mereka berasal. Dan Targetnya yaitu memberikan ancaman kepada masyarakat di luar kelompoknya dan tentunya pemerintah yang berkuasa dengan tujuan agar kelompok separatis mendapatkan hak-hak pemisahan diri dari suatu wilayah bahkan Negara.

Kondisi tersebut yang nampaknya dimainkan oleh kelompok separatis Papua untuk mendapatkan simpatik masyarakat Papua, yang pada dasarnya tidak berkeinginan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menerima semua bentuk informasi tentang Papua, apalagi jika inforamasi tersebut berasal dari kelompok yang menginginkan kemerdekaan Papua, karena narasi yang mereka buat hanyalah narasi provokatif yang akan merugikan kita sendiri sebagai bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar