Generasi Muda Papua Harus Memahami Makna Trikora - Berita Papua

Breaking

Sabtu, 21 Desember 2019

Generasi Muda Papua Harus Memahami Makna Trikora

Generasi Muda Papua Harus Memahami Makna Trikora

Ada tiga poin Trikora yang diserukan pada 19 Desember 1961 merupakan hari kebangkitan bagi masyarakat Irian Barat untuk lepas dari penjajahan Belanda yang enggan melepas Irian Barat sejak pasca proklamasi 1945.

Ramses Ohee (Ketua Barisan Merah Putih) mengingatkan kembali makna Tri Komando Rakyat (Trikora) yang diserukan presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno di alun-alun Yogyakarta 60 tahun silam.

“Keinginan Soekarno mengambil Irian Barat dari tangan Belanda merupakan sebuah sejarah baru bagi kami masyarakat Irian Barat karena bisa lepas dari tangan Belanda yang selalu menekan kami,” katanya di Abepura, Kota Jayapura, Kamis (19/12/2019) siang.

Dan hingga kini, tiga poin Trikora tersebut masih diingat betul oleh Ramses Ohee, yakni, gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. Dan Bersiaplah untuk mobilisasai umum guna mempertahankan Kemerdekaan dan Kesatuan Tanah Air Indonesia.

“Ketiga poin ini jangan pernah dilupakan oleh siapapun, apalagi kita orang Papua. Karena apa yang diamanatkan Presiden Soekarno bahwa Irian Barat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jangan ada yang berusaha merongrong kemerdekaan itu,” tegasnya.

Ia juga memberi pesan bagi anak muda Papua untuk hayati dan pahami makna dari trikora itu, karena didalamnya ada jaminan bahwa kita adalah bagian dari negara Indonesia. Dan jangan merongrong kemerdekaan yang telah diperjuangkan orang tua pendahulu kita. Ia juga mengajak generasi muda Papua untuk memiliki rasa cinta, rasa memiliki dan rasa mengabdi kepada negara Indonesia.

“Kita harus peringati dengan penuh syukur kepada Tuhan. Kita bagian sah dari NKRI. Bahwa masalah keutuhan NKRI juga direstui oleh semua bangsa-bangsa. Jadi kita sebagai orang percaya kepada Tuhan. Ini campur tangam Tuhan dan dia merestui hasil persidangan PBB pada 1969. Mari kita bangun Indonesia ke depan dengan berkontribusi di berbagai bidang,” ajaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar