WASPADA PROVOKASI 1 DESEMBER - Berita Papua

Breaking

Rabu, 20 November 2019

WASPADA PROVOKASI 1 DESEMBER

WASPADA PROVOKASI 1 DESEMBER

Para tokoh adat di kabupaten Jayapura dengan tegas menyatakan sikap menolak anggapan segelintir orang yang menyebut 1 Desember sebagai hari kemerdekaan Bangsa Papua sebab sejarah telah mencatat bahwa Papua sudah menjadi bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
.
Tokoh adat Papua lewat pernyataan sikapnya menyatakan sejumlah hal diantaranya, menolak dengan tegas tanggal 1 Desember sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Papua atau hari TPN-OPM
.
Padahal, Jika kita mengkaji soal Organisasi separatis tersebut, sungguh mereka sebenarnya bukanlah berjuang atas nama Papua. Mereka adalah segelintir orang yang mengaku Papua Namun sebenarnya sedang dimanfaatkan oleh orang lain atau bisa jadi orang asing atau berkepentingan asing.
.
Ulang tahun OPM sungguh tak perlu mendapatkan dukungan dari siapapun jika kelompok separatis tersebut masih ingin melukai sesama anak bangsa dengan keinginannya untuk lepas dari NKRI. Penghianatan yang mereka lakukan telah menggerogoti kedamaian tanah Papua tersebut. Entah mereka bergerak sendiri atau sudah dimanfaatkan oleh pihak Asing, yang jelas OPM telah banyak melakukan propaganda secara underground melalui media daring untuk memperoleh simpati internasional dengan mengeksploitasi permasalahan ‘HAM’ di Papua.
.
Oleh karena itu, ulang tahun OPM sendiri haruslah diwaspadai. Jangan sampai para pengkhianat NKRI terus-menerus mengancam kedamaian di Bumi Papua. Semua pihak harus bisa bersikap dan bertindak demi Papua yang maju dan damai.
.
Berkaca kepada hal tersebut, maka tidak ada yang menginginkan Papua Lepas dari wilayah Zamrud Khatulistiwa. Karena memang pada dasarnya Papua adalah satu tubuh dengan NKRI ini. Dengan demikian, sebagai masyarakat sudah sebaiknya kita kembali merajut persatuan dan mewaspadai  seluruh ancaman yang bermaksud memecah belah Indonesia.
.
Ondoafi Kampung Putali, Monim mengajak kepada semua pihak, khususnya kepada para mantan pejuang, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemangku adat, pemuda dan perempuan Papua untuk saling bekerjasama memberantas kelompok separatis yang ingin merugikan masyarakat Papua dengan dalih kemerdekaan dan kesejahteraan yang hanya merupakan tipu daya kelompok separatis dan politik yang merugikan masyrakat.
.
Serta mengajak kepada seluruh masyarakat Papua agar tanggal 1 Desember tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa dengan tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok-kelompok yang ingin memisahkan diri dari Indonesia.
.
"Kita sebagai bangsa Papua hendaknya mengsyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita berupa kekayaan alam. Dalam bingkai NKRI kita merajut kasih membangung kebersamaan menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai sebagai wujud persatuan kita," cetusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar