Warga Papua Sepenuhnya Mencintai Indonesia - Berita Papua

Breaking

Kamis, 28 November 2019

Warga Papua Sepenuhnya Mencintai Indonesia

Warga Papua Sepenuhnya Mencintai Indonesia

Provokasi kelompok separatis Papua yang terus menerus menyisakan kekhawatiran lunturnya nasionalisme masyarakat. Namun ternyata, hanya sekitar 0,1 persen masyarakat Papua yang menjadi anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), sisanya 99 persen rakyat Papua masih mencintai dan mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat Papua yang mencintai Indonesia.
.
Hal tersebut diungkapkan oleh Isran Noor selaku Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) saat itu. Pernyataan tersebut didasari oleh pengalamannya dalam melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Papua, dan berbicara langsung dengan para Bupati, anggota DPRD, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat dari berbagai lapisan dalam kapasitasnya sebagai ketua umum Apkasi.
.
Faktanya gerakan separatis di Papua mendapat penolakan secara tegas dari para tokoh adat di Papua. Mereka juga menolak anggapan bahwa 1 Desember adalah hari kemerdekaan Bangsa Papua. Mereka juga menolak dengan tegas bahwa tanggal 1 Desember sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Papua.
.
Ramses atas nama tokoh Papua juga menyerukan kepada semua pihak separatis, agar menghentikan semua aksi atau demo yang menyerukan kemerdekaan Papua. Ia menilai aksi tersebut tidak dapat mensejahterakan Papua, justru akan menimbulkan perpecahan bagi Bangsa Indonesia sekaligus masyarakat Papua.
.
Pada periode pemerintahan Jokowi – JK, MPR sebagai institusi negara telah mengambil langkah konkret dalam mensosialisasikan prinsip – prinsip dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Papua. Mungkin hal tersebut merupakan bagian dari ‘revolusi mental’ yang saat itu sering digaungkan oleh Joko Widodo.
.
Komitmen masyarakat untuk tetap bersama Indonesia menjadi penting, karena sebuah bangsa tidak akan pernah sampai ke tujuan yang di cita – citakan apabila visi kebangsaan kita belum menjadi satu. Ibarat pesawat dengan 2 pilot yang memiliki arah tujuan yang berbeda, para penumpangnya tentu akan kebingungan, mau ke arah barat atau ke arah timur. Apabila tidak ada yang mempersatukan, bisa saja tujuan tidak akan sampai dan pesawat akan pecah berantakan.
.
Semboyan Bhineka tunggal ika harus di implementasikan secara merata. Masyarakat Papua tentu sudah selayaknya mendapat tempat di daerah luar Papua untuk berkontribusi kepada Negara, tentunya dengan mempertimbangkan kapasitas SDM.
.
Upaya Pemerintah dalam membangun semangat kebangsaan melalui program dan kinerja pemerintah juga menunjukkan hasil yang baik, dimana 90 persen responden mengatakan puas dengan program – program dari pemerintah pusat di Papua, sementara itu 62 persen diantaranya menyatakan bahwa program – program tersebut berjalan dengan baik.
.
Belajar dari peristiwa di Jawa Timur pada Agustus lalu, Sikap rasisme terhadap masyarakat Papua tentu harus kita hindari. Hal ini merupakan wujud kita dalam mengamalkan nilai – nilai Pancasila yang sudah menjadi ideologi Bangsa serta sebagai upaya dalam menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
.
Perbedaan suku maupun warna kulit tentu tak bisa menjadi alasan untuk tidak bersatu, ucapan dari ‘Sabang sampai Merauke’ yang dengan tegas menunjukkan kedaulatan NKRI jangan sampai berubah. Artinya dengan kita menjaga orang papua, maka kita juga telah menjaga orang Indonesia.
.

Ditulis Oleh : Edward Krey
Mahasiwa Papua, di Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar