Warga Papua Asli Tolak Rayakan 1 desember - Berita Papua

Breaking

Senin, 25 November 2019

Warga Papua Asli Tolak Rayakan 1 desember

Warga Papua Asli Tolak Rayakan 1 desember

Situasi Papua dan Papua Barat cenderung aman dan kondusif, terutama jelang HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM). Masyarakat Papua pun cenderung menolak perayaan tersebut mengingat sepak terjang OPM yang melakukan aksi keji terhadap masyarakat.
.
Belajar pada pengalaman, OPM ini merupakan basisnya kelompok bergaris keras serta menganut paham radikal di Papua. Tak hanya berlaku keji dan brutal, kelompok ini juga diwaspadai sejumlah pihak, terutama aparat keamanan. Sebab, pergerakannya juga meresahkan warga. Kiprahnya dalam hal pengupayaan Kemerdekaan rak pernah mereda, hingga seringkali hal ini menjadi polemik bagi Papua sendiri.
.
Pasalnya, Papua menolak merdeka, mereka merasa telah menjadi bagian dari NKRI dan tak terpisahkan. Dari dulu hingga nanti, baik secara de Facto dan de jure. Secara nasional maupun internasional. Sehingga apapun yang terjadi, OPM ini begitu mengganggu keamanan dan kedamaian masyarakat Bumi Cendrawasih.
.
OPM ini merupakan kelompok separatis yang sering melakukan kekejaman kepada warga sipil. Bahkan, menjelang 1 Desember, masyarakat diminta untuk tetap waspada karena kelompok ini kerap melakukan aksi brutal guna menunjukkan eksistensinya. Momen tersebut ditengarai sebagai hari kemerdekaan dan juga lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tak pandang bulu, kelompok separatis secara membabi buta akan menyerang korbannya. Apalagi dengan yang anti kemerdekaan Papua. Tentunya memang harus berhati-hati.
.
Peringatan HUT OPM harusnya tidak dilaksanakan. Mengingat adanya beragam penolakan dari berbagai kalangan. Bukan hanya dinilai tak beresensi, namun warga Papua Asli saja juga menolak acara ini karena dianggap memicu kegaduhan dan keresahan.
.
Intens kabar terkait perayaan HUT OPM yang jatuh pada tanggal 1 Desember nanti, masih menuai beragam polemik. Mulai dari klaim Papua telah resmi merdeka, hingga berbagai desakan terhadap pemerintah Indonesia untuk ikut mengakui kemerdekaan yang mereka daulat. Kendati demikian, banyak pihak menganggap acara ini hampa tujuan.
.
Bahkan orang asli Papua saja menolaknya, lalu untuk siapa acara ini diperuntukkan. Padahal harusnya mereka (OPM) sadar jika tak akan mungkin Papua dilepaskan dari bagian NKRI, sebab sudah harga mati. Baik secara de facto dan de Jure, juga telah diakui dunia internasional. Apalagi yang ingin mereka kejar?
.
Jika dilihat dari pembangunan, Papua juga cukup melesat. Mampu menyusul ketertinggalan dengan wilayah lain. Bukan hanya di satu sektor, melainkan banyak sektor. Meski dalam pelaksanaan pembangunan juga mereka halangi, namun pemerintah tidak berhenti. Hingga pemerataan kesejahteraan bisa dirasakan secara adil di seluruh wilayah Indonesia. Kurang apalagi, pemerintah kita ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar