Selain Korupsi, Lukas Enembe Juga Hobi Berjudi Membuat Papua Makin Terpuruk - Berita Papua

Breaking

Sabtu, 30 November 2019

Selain Korupsi, Lukas Enembe Juga Hobi Berjudi Membuat Papua Makin Terpuruk

Jakarta, Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Berdasarkan bukti bukti data imigrasi yang didapat, Nius Kogoya, anggota DPRD Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua melaporkan Lukas Enembe dan Befa Yigibalom diadukan ke Menteri Dalam Negeri.
Ko Stop Tipu Tipu Rakyat Papua

Gubernur dan Bupati itu diduga sering melakukan perjalanan ke luar negeri, bukan dalam rangka tugas dan tanpa seizin Menteri Dalam Negeri sebagai atasan.
Tak hanya itu, Nius bahkan memiliki bukti visual tentang ulah Lukas Enembe dan Befa Yigibalom selama berada di Singapura, tak lain adalah bermain judi.
Nius menyertakan data Imigrasi sebagai bukti bahwa kedua kepala daerah di Papua itu sering bepergian ke luar negeri. Untuk Gubernur Papua Lukas Enembe, selama periode April 2010 hingga Juli 2016, data imigrasi menyebutkan bahwa Lukas telah 52 kali melakukan penerbangan internasional dengan negara tujuan Singapura.
''Patut diduga bahwa kedua kepala daerah di Papua itu sering melakukan penerbangan internasional bukan dalam rangka tugas negara dan tanpa seizin Menteri Dalam Negeri sebagai atasan keduanya'' tambah Nius.
Dalam surat aduannya ke Mendagri, tertanggal 6 Desember 2017 lalu, Nius menyebut bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom berpotensi kuat melanggar TAP MPR No VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Nius menambahkan ''motivasi pelaporan ini didasarkan pada persoalan perlunya etika dan moralitas bagi pejabat dalam mengemban amanatnya''.
karena Lukas Enembe dirasa gagal selama 5 Tahun meminpin Papua. Sampai sekarang Papua masih menjadi provinsi termiskin dan tertinggal.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih sangat rendah, dibandingkan dengan daerah lain. Ditambah lagi dengan masih adanya kejadian gizi buruk yang dialami oleh beberapa anak di daerah terisolair. Trasnparansi dana APBD juga menjadi salah satu faktor penyabab kegagalan Lukas Enembe sebagai Gubernur di Papua.
Lukas Enembe juga dinilai gagal dalam tata kelola pemerintahan yang dipimpinnya, bisa dibilang terburuk dalam sejarah tata kelola pemerintahan. dan yang paling mengenaskan adalah diduga adanya penggeseran dana APBD untuk kepentingan pribadi dia. Dana bea siswa dari pemerintah yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang berprestasi di Papua juga tak tersalurkan dengan baik.
Rakyat Papua sudah lama menginginkan perubahan di papua, mereka inginkan IPM masyarakat Papua naik di setiap daerah, mereka menginginkan ada sosok pemimpin yang bisa mengayomi dan bisa bersinergi dengan kebutuhan masyarakat Papua, mereka ingin cerdas, ingin sehat dan ingin mandiri tanpa menggantungkan hidupnya kepada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar