Menanti Lahirnya Bandara Antariksa di Biak Numfor - Berita Papua

Breaking

Sabtu, 23 November 2019

Menanti Lahirnya Bandara Antariksa di Biak Numfor

Meski Indonesia sudah memiliki 25 satelit, negara ini tidak punya tempat untuk meluncurkan satelit skala besar. Tidak lama lagi Indonesia memiliki tempat peluncuran satelit, tepatnya empat tahun dari sekarang, Benar, 2024 negara ini akan memiliki bandara antariksa sendiri, yang berlokasi di Biak, Papua.
.
Negara ini memiliki sejarah panjang soal kepemilikan satelit sejak peluncuran satelit pertama, Palapa-A1, yang diluncurkan pada 8 Juni 1976. Hingga saat ini sudah sebanyak 25 satelit yang terdaftar sebagai milik Indonesia yang ada di langit, baik milik swasta, BUMN, maupun milik pemerintah.

1
.
Terakhir, dua satelit milik Indonesia yang mengorbit, Satelit Telkom-4 Merah Putih milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan satelit Nusantara-1 milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), kedua satelit tersebut diluncurkan pada Agustus 2018.
.
Sejak peluncuran pertama satelit milik USSR pada 4 Oktober 1957, sedikitnya ada 1.300 satelit yang berada di orbit. Mengacu laporan “2017 State of The Satellite Industry Association”, ada empat kepentingan dari satelit itu, yakni telekomunikasi, observasi bumi, ilmu pengetahuan, dan keamanan nasional.
.
Sayangnya meskipun Indonesia memiliki sejarah yang panjang sebagai konsumen satelit, negara ini tidak punya tempat untuk meluncurkan satelit skala besar. Memang ada tempat peluncuran satelit mlik Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) di wilayah Garut. Pameungpeuk. Tapi wilayah itu sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan. Di sana hanya untuk kelas roket 40 cm, yang walau masih kategori aman tetap saja riskan.
.
Inilah yang melatarbelakangi Lapan merencanakan mendirikan tempat pelucuran satelit di Desa Soukobye, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Tidak tanggung-tanggung, lembaga itu siap menggandeng mitra internasional untuk mewujudkan mimpi itu.
.
"Sangat mungkin dengan pihak internasional juga. Jadi ini juga sedang diupayakan untuk nantinya bukan Bandara Antariksa kecil, tetapi Bandara Antariksa Internasional," kata Ketua Lapan Thomas Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
.
Lapan saat ini belum menghitung seberapa besar pendanaan yang kemungkinan akan dikeluarkan untuk pembangunan Bandara Antariksa yang rencananya akan dibangun di Desa Soukobye, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Yang jelas, dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
.
Ke depan, Indonesia dengan keunggulan lokasinya yang berada di garis khatulistiwa atau ekuator bisa memberikan layanan peluncuran roket satelit. Sejauh ini Lapan telah menghubungi beberapa mitra internasional, baik pemerintahan maupun lembaga swasta dari Tiongkok, Jepang, Korea, India, dan Rusia.
.
Hal ini tentunya akan menjadi kebanggaan Masyarakat Papua khususnya dan  Indonesia umumnya. Selain itu dengan adanya fasilitas antariksa ini, juga akan memicu putra putri Papua untuk turut mendalami sains dan teknologi. Sehingga kedepannya semakin banyak putra daerah Papua yang terlibat dalam Bandara Antariksa ini.
.
(*ksp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar