KKB OPM Minta Dana untuk Teror Penembakan 1 Desember di Papua - Berita Papua

Breaking

Selasa, 26 November 2019

KKB OPM Minta Dana untuk Teror Penembakan 1 Desember di Papua

KKB OPM Minta Dana untuk Teror Penembakan 1 Desember di Papua

Kini beredar surat dari KKB yang ditujukan kepada para kepala kampung untuk meminta dukungan pendanaan. Kelompok bersenjata yang selama ini sering melakukan serangkaian aksi teror penembakan maupun pembunuhan terhadap aparat dan warga sipil di pedalaman Papua sering menekan semua pihak untuk menggalang dukungan pendanaan. Dana-dana tersebut, katanya, digunakan oleh kelompok bersenjata untuk membeli dan mendapatkan amunisi maupun senjata api, selain melakukan perampasan dari senjata dan amunisi aparat.
.
Sebelumnya aparat keamanan berhasil menangkap Iris Murib, salah satu pimpinan KKB OPM. Iris Murib selama beberapa waktu terakhir berada di sekitaran Timika untuk mencari amunisi dan berbagai perlengkapan lain untuk kepentingan melakukan teror.
.
Kelompok Iris Murib akan bergabung dengan kelompok lain yang sementara dalam perjalanan dari berbagai wilayah melintasi Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Dalam perjalanannya mereka meminta paksa sejumlah dana kepada warga dan kepala kampung yang dilewati.
.
Paulus Waterpauw mengatakan, Iris Murib ditangkap saat sedang mempersiapkan aksi menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2019.  "Rencananya mereka akan bergabung dengan kelompok dari Timika untuk melakukan aksi bertepatan dengan 1 Desember," jelas Kapolda Papua, Irjen Paulus.
.
Terkait dengan surat KKB yang meminta dana dari masyarakat, Kepolisian Daerah Papua melarang aparat desa (kampung) di wilayah itu memberikan bantuan atau dukungan pendanaan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
.
"Saya mengingatkan para kepala kampung agar jangan memberikan anggaran atau dana sedikitpun kepada kelompok-kelompok ini, apapun alasannya. Kami akan tindak tegas," ancam Irjen Paulus di Timika, Sabtu (23/11/2019) dilansir Antara.
.
Kapolda mengakui bahwa kelompok bersenjata yang selama ini sering melakukan serangkaian aksi teror penembakan maupun pembunuhan terhadap aparat dan warga sipil di pedalaman Papua sering menekan semua pihak untuk menggalang dukungan pendanaan.
.
Dana-dana tersebut, katanya, digunakan oleh kelompok bersenjata untuk membeli dan mendapatkan amunisi maupun senjata api, selain melakukan perampasan dari senjata dan amunisi aparat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar