Egianus Kogoya, Pembunuh Berdarah Dingin - Berita Papua

Breaking

Senin, 18 November 2019

Egianus Kogoya, Pembunuh Berdarah Dingin

Egianus Kogoya, Pembunuh Berdarah Dingin

Hampir dipastikan, nama Eginaus Kogoya selalu disebut saat terjadi konflik senjata antara Organisasi Papua Merdeka dan TNI di Papua. Sosok Egianus dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh di kelompoknya dan TNI menganggap Egianus sebagai teroris.
.
Victor Mambor, seorang jurnalis senior di Papua, mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga. Saat itu, dirinya ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
.
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja. Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda. "Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor.
.
Victor menceritakan, dari pembicaraan selama 15 menit, Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
.
Hingga saat ini setidaknya ada 7 catatan kriminal yang telah dilakukan Egianus dan kelompoknya di Papua, selama enam bulan terakhir ini. Aparat penegak hukum menganggap, Egianus merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas aksi kriminal tersebut.
.
Salah satu aksi kriminal Egianus adalah saat membantai puluhan karyawan PT Istaka Karya di Nduga, pada tanggal 1-2 Desember 2018. Saat itu, puluhan karyawan PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangunan jembatan Jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, disandera oleh kelompok ini.
.
Sebanyak 25 pekerja pembangunan jembatan itu kumpulkan dan dibawa ke Puncak Kabo dan kemudian dieksekusi. Lalu, sebanyak 4 orang berhasil melarikan diri dari eksekusi, 2 orang tak diketahui keberadaannya, dan 19 orang dipastikan tewas berdasarkan keterangan salah satu korban selamat.
.
sejumlah kasus yang disebut didalangi Egianus Kogoya di antaranya:
.
1. Penembakan di Bandara Kenyam
Pada 25 Juni 2018, kelompok Egianus Kogoya menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air yang saat itu disewa Brimob Polri. Pasukan Brimob ini sedang bertugas untuk mengamankan pilkada. Dua orang juga terluka akibat insiden tersebut.
.
2. Penyekapan guru dan tenaga medis
Pada Oktober 2018, kelompok Egianus Kogoya pernah menyekap belasan guru yang sedang bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1 dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga.
.
3. Penembakan di jalan Trans Papua
Pada Desember 2017, pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi diserang kelompok Egianus Kogoya. Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh meninggal dan seorang aparat luka berat.
.
4. Penyerangan terhadap pekerja PT Istaka Karya
Pada 1-2 Desember 2018, sebanyak 31 pekerja PT Istaka Karya, kontraktor jalan Trans Papua, dibawa ke Bukit Puncak Kabo. Dengan tangan terikat, mereka ditembak. 31 orang disebut tewas.
.

Pengamat Terorisme, Sidney Jones, menyebut kelompok Egianus Kogoya merupakan sempalan dari kelompok pimpinan Kelly Kwalik, komandan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelly Kwalik tewas dalam penyergapan polisi pada 2009.
.
Egianus dan anak buahnya, dikenal lebih militan dan mayoritas berusia muda. Dari catatannya, Egianus pernah membuat keributan saat Pilkada serentak Juli lalu, dalam upaya mencegah pelaksanaan pemilu.
.
"Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan," ujar Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.
.
Melihat kekejaman yang dilakukan oleh Egianus Kogoya dan komplotannya, maka bisa dipastikan bahwa mereka adalah kelompok pembunuh berdarah dingin.
.
Perbuatannya mereka ini sudah lebih dari teroris. Sangat tak manusiawi. Mereka yang menjadi korban adalah rakyat sipil yang membangun jalan untuk membuka ketertinggalan.
.
Bagi mereka tidak ada lagi tempat di bumi Papua. Sebab Masyarakat Papua adalah Masyarakat penuh kasih dan cinta damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar